Bisa keluar dari mana saja
Mulut, Tangan, Kaki...
Juga datang dari mana saja
Selokan, Wc, kamar...
Tapi jika dicari ia seakan sengaja sembunyi di tempat yang jauh dan mustahil.
Saat dibutuhkan dadanya akan membusung dengan kedua tangan bersedekap di depannya
berkata "no way"..
Lalu ia pergi menghilang.
Dan saatku berhenti mengharapkannya, ia datang tergesa-gesa mendobrak keningku hingga hancur berceceran isi otak ini.
Ia berbicara banyak, sangat banyak, terlalu banyak. membuatku kewalahan.
seisi organ tubuh porak poranda karena nyaring dan panjang suaranya.
Ia mendesakku. mencubit, mendorong-dorongku sampai terasa oleng
Hei ! ada apa ini?!
Tunggu dulu....
aku belum sempat marah karena ulahmu yang seenaknya saja datang dan pergi
Lalu kau sekarang memaksaku mengikuti semua keinginanmu
mengobrak-abrik ketenanganku.
kemana saja kau saat kubutuh?
Lalu ia terdiam.
Lama
Hingga aku mulai lupa
Ling-lung
Tiidak tau harus apa
Maafkan aku..
Sebenarnya ini memang bukan salahmu
Aku tidak pantas membentakmu
Padahal aku yang tidak tau bagaimana cara menghadapimu
Tapi malas
Maka lebih senang menyalahkan yang memang lebih gampang
Daripada mencari jalan keluar
Biar bagaimanapun
Aku tetap membutuhkanmu
Dan benci jika kehilanganmu
Nafas ini jadi begitu lama dan datar
Aku lebih senang tersengal-sengal
biar saja sesak dada ini
bagaimanapun mengagetkannya lengkinganmu
ceceran otakku tetap rindu kamu
Kau boleh pergi sesukamu
Datang semaumu
Tapi jangan diam..
Jangan diam ya
Because You are My Inspiration
That's what you're supposed to be
and always...
and always...
Diel
saat ini juga
No comments:
Post a Comment