H-Puasa
Harga sembako dan bahan-bahan pangan naik bisa sampai 200%.
Tiket angkutan menuju luar kota ludes sampai satu bulan ke depan. Terutama kereta api.
Kalaupun ada, harganya menjulang tinggi ke angkasa.
Jalan-jalan raya macet. Hampir total.
Pusat perbelanjaan penuh.
Sejak adzan maghrib, mesjid-mesjid yang biasanya lengang, kini mulai dikunjungi tamu.
5,12,17 kepala.. dan mencapai puncaknya di adzan Isya.
Pemandangan sarung, baju koko, gamis, mukena dan kerudung luber hingga ke halaman Mesjid manapun.
Tak ketinggalan para pedagang jajanan kecil yang biasa mangkal di sd-sd, turut ambil posisi di pelataran parkiran masjid hingga ke pinggir jalan.
The big H of the month
Stasiun TV yang biasanya hanya menayangkan film-film kelas B pada pukul dua dini hari, kini meriah dengan acara quiz, lawak, hingga dakwah.
Artis-artis muda rebutan para remaja, laris dipajang di tiap saluran televisi.
Iklan-iklan tupang tindih ganas mengambil posisi terdominan.
Khusus produk Syrup, Jus, dan teman-teman minuman dingin lainnya dibuat se-menggiurkan mungkin dan ditayangkan siang hari saat udara kering merangsang tenggorokan.
Kebanyakan restoran besar tertutup kain manis pada jendelanya, namun tetap bau sedapnya menjalar kemana-mana.
Pedagang kecil ambil alih berjualan kolak, es buah, gorengan, dan kue-kue pasar lainnya.
Mulai jam empat sore gradasi ramainya kerumunan seperti pelangi yang keluar setelah hujan reda.
Motor-motor berseliweran seakan rem-nya blong, dalam keadaan emergency, kebelet pulang ke rumah masing-masing.
Semua berusaha tahan amarah.
“Warning, lagi puasa”.
Jika mungkin, perlu ditempel tulisan tersebut di tiap dada.
Walau masih saja ada yang kelepasan emosi.
“Situ yang mancing-mancing emosi saya!!!”
Tiap-tiap rumah muslim tak sudi membiarkan TV-nya mati.
Duduk brsandingan dengan sajian berbuka puasa yang sesekali aromanya menyolek hidung.
“Sabar, setengah jam lagi..” suara anak seumuran sd sambil mengelus perutnya yang sedari siang tadi bernyanyi.
Dan begitu terdengar suara penantian itu,
tak peduli ada-tak ada bedug,
serentak seluruh mulut kering dan bau itu mencicipi hidangan ternikmat yang
pernah ada.
Apapun namanya.
Apapun namanya.
“Alhamdulillah…”
Ada yang tak puas sekali saja.
Ada yang sudah bercita-cita meraup semua.
Tapi begitu terkena siram, basahlah semua dahaga.
Pudar mereda semuanya.
Cita-cita tinggal cita-cita.
Tak lagi membabi-buta.
Sementara jalan raya mendadak sunyi sepi.
Semua pindah membludak ke Restoran cepat saji.
Antri.
semua meja terisi.
Pelayan kesana-kemari.
Restoran yang biasa sepipun kini terisi.
End of the H
Beribu sms,
broadcast message,
bertubi-tubi datang dan pergi. Silih berganti.
broadcast message,
bertubi-tubi datang dan pergi. Silih berganti.
Forward, edit name, send.
'mohon maaf lahir batin'
bahasa arab, inggris, Indonesia semua campur-aduk lengkap dengan pepatah dan gambar-gambar lucu.
Pedagang parcell laris-manis.
Kartu-kartu ucapan selamat lebaran di obral.
"Perpindahan penduduk" menjadi topik utama ditiap siaran berita.
Kota ke desa, desa ke kota, rumah ke rumah, pintu ke pintu.
Ketupat tersaji di meja sebagai menu wajib.
Ditambah degan pilihan opor, sayur nangka, rendang, balado kentang-petai, semur ayam dll.
Kue-kue dalam toples.
Semerbak bau uang kertas ribuan baru dengan no.seri masih berurut.
Baju-baju baru. Wajah-wajah suka-cita.
Semua saling berbagi. Cerita maupun materi.
Kejadian ini berulang terus-menerus setiap tahun.
Hampir selalu sama.
Seperti itu saja.
Namun aroma Romadhon selalu khas.
Begitu Wangi dan menyejukkan.
Membuatnya selalu dinanti.
Betapa bersyukur mendapatkan bonus rahmat dan keampunan dari Yang Maha Kuasa.
Merasa rugi bila bulan ini terlewatkan begitu saja.
Tanpa bertambah kecintaan pada ALLAH SWT.
Dan Rasulnya, Muhammad S.A.W
”Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra:
Bahwa sesungguhnya Rasulullah saw. pernah bersabda :
Ketika datang bulan Romadhon: Sungguh telah datang kepadamu bulan yang penuh berkat, diwajibkan atas kamu untuk puasa, dalam bulan ini pintu Jannah dibuka, pintu Neraka ditutup, Setan- Setan dibelenggu. Dalam bulan ini ada suatu malam yang nilanya sama dengan seribu bulan, maka barangsiapa diharamkan kebaikannya ( tidak beramal baik didalamnya), sungguh telah diharamkan kebaikan (tidak mendapat kebaikan) di bulan lain seperti di bulan ini. ( HR. Ahmad, Nasai dan Baihaqy. Hadits Shahih Ligwahairihi) .
-PROUD TO BE MUSLIM -
No comments:
Post a Comment